Kemarin sedang heboh affiliate marketing untuk binary option.
Berbagai influencer direkrut untuk mengajak orang berspekulasi di instrumen binary option.
Ada yang bilang komisinya besar banget, 70% dari kekalahan nasabah, mungkin juga ada skema2 komisi lain.
Memangnya di dalam bisnis investasi yang normal, model komisinya itu seperti apa sih? Yuk kita bahas satu per satu.
Affiliate marketing
Terlepas dari binary option, affiliate marketing itu memang sudah lazim digunakan di industri keuangan, terutama di perusahaan2 startup bidang keuangan.
Affiliate marketing itu boleh kok, influencernya dapat komisi ketika ada yang join menggunakan kode referralnya.
Biasanya, sumber komisinya didapat dari bakar uang perusahaannya, agar tercipta network effect.
Tetapi jika sumber komisinya dari kekalahan nasabah, nah ini kok jadi mirip skema casino.
Sales commission
Di perusahaan keuangan yang lebih konvensional seperti sekuritas dan reksa dana, biasanya ada komisi untuk sales.
Komisi tersebut langsung dipotong dari dana nasabah yang masuk maupun keluar dari market. Istilahnya fee jual dan fee beli.
Komisinya biasanya tidak besar. Hanya 0.3% sampai 2% saja. Ke depan mungkin lebih kecil lagi.
Management fee
Management fee ini ada di instrument reksa dana. Inilah biaya utama dari sebuah reksa dana.
Wajar donk, kan perusahaan reksa dana sudah me-manage portfolio dan menyediakan berbagai fasilitas untuk nasabah, tentu harus ada imbal jasanya.
Management fee ini berkisar antara 1% hingga 5% per tahun, tergantung dari perusahaan reksa dananya.
Dunia finansial dan investasi akan selalu erat dengan fee dan komisi.
Ini belum bicara komisi dari produk keuangan non investasi seperti asuransi yang juga besar.
Kabar baiknya, di dunia investasi yang penuh persaingan ketat, fee2 tersebut biasanya akan semakin kecil.
Btw, komisi itu tidak jatuh dari langit! Akan ada pihak yang membayar. Entah itu dari perusahaan atau dari nasabah.
Semakin besar komisinya, biasa nasabah yang akan membayar komisi tersebut.
Apalagi dengan skema investasi model zero sum game, alias jika nasabah rugi maka perusahaan untung. Wah, ini lebih besar lagi komisinya.
Semua tergantung kita sebagai marketingnya, punya hati atau tidak? Apakah kita memberi nilai tambah bagi nasabah atau malah menjadikan mereka sebagai ladang uang?
Bisnis keuangan adalah bisnis trust! Jangan permainkan trust konsumen.