Dividend yield saham-saham Jepang sangat kecil dan terus menurun, bahkan dibawah 1% sejak 1986. Sementara dividend yield saham-saham US masih tergolong wajar dan tidak berubah signifikan.
Setelah tahun 90-an, terjadi koreksi. Indeks saham US bisa pulih karena valuasinya yang terbilang wajar. Sementara indeks saham Jepang mengalami bearish berkepanjangan selama lebih dari 20 tahun.
Paper berikut berusaha mengidentifikasi apakah saham-saham Jepang tengah mahal pada saat itu. Salah satunya dengan melihat valuasi dividend yield seperti pada slide 2.
Paper ini meski dipublikasikan pada tahun 1991, papernya telah diterima pada bulan Maret 1990. Jadi besar kemungkinan paper ini dibuat tepat menjelang koreksi bursa saham jepang yang terjadi mulai awal 1990.
Dividend yield bisa digunakan sebagai alat penentu valuasi suatu emiten. Karena nilainya mengikuti harga saham.
Harga saham naik, dividend yield turun. Harga saham turun, dividend yield naik.
Cara menggunakannya sangat mudah, kita cukup menentukan batas dividend yield ideal. Sebaiknya di atas inflasi, agar ketika misalnya saham yang kita beli harganya turun atau sideway, kita masih bisa memperoleh return dividen yang mengalahkan inflasi.
Saya menggunakan batas dividend yield 3%. Saya pribadi cukup nyaman menggunakan batas tersebut.
Selain itu, dividen juga bisa dijadikan alat pengukur kinerja perusahaan. Perusahaan yang membagikan dividen konsisten dan wajar menandakan perusahaan tersebut memiliki kinerja bagus serta kondisi arus kas yang bagus. Manajemen perusahaan benar-benar bekerja untuk kesejahteraan pemegang saham.
Dengan menggunakan indikator dividend yield ini sebagai salah satu valuasi, saya pastinya semakin senang ketika harga saham incaran saya terus turun meskipun sudah saya miliki. Karena dividend yieldnya menjadi semakin besar sehingga semakin menguntungkan apabila dilakukan averaging down.
Banyak yang menghindari dividen karena takut kena “dividend trap”. Cara terhindar darinya sangat simpel, cukup beli perusahaan yang konsisten membagikan dividen dalam jumlah wajar. Yang berarti tidak melebihi laba bersihnya. Belilah ketika dividend yieldnya masih di atas batas yang kita tetapkan. Serta hindari membeli saham setelah pembagian dividen diumumkan hingga ex date.